Kisah Nyata Keluarga Yang Hancur Karena Hutang Kartu Kredit
Memiliki kartu kredit lebih dari satu membuat perasaan Hendro melambung dan ia merasa menjadi orang yang sukses sehingga gaya hidupnya berubah menjadi sangat konsumtif, misalnya dia selalu gonta-ganti handphone keluaran terbaru. Gaya hidup konsumtif Hendro awalnya disebabkan oleh masa kecilnya yang kurang bahagia. Dia merasa minder karena kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan bahkan kekurangan. Hal ini membentuk pribadinya menjadi pribadi yang memprihatinkan, dan ia membulatkan tekadn untuk sukses di kemudian hari. "Saya punya prinsip saya harus berhasil. Paling ga saya harus pintar, itu orang sudah memandang," ungkap Hendro.
Setelah lulus kuliah Hendro merantau untuk mencari kerja di Jakarta. Buah dari kegigihannya, Hendro diterima bekerja menjadi seorang auditor di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. "Waktu itu senangnya luar biasa dengan gaji yang seperti itu. Paling ga bisa punya baju yang agak mendingan dan bisa makan yang lebih enak yang saya sukai," katanya.
Sejak menjalani kehidupan di Jakarta itulah, Hendro mulai jatuh dalam penggunaan kartu kredit yang tak terkendali. Dia berpikir bahwa kartu kredit itu adalah uang miliknya. "Misalkan saya punya 5 kartu kredit dengan limit masing-masing 10 juta berarti saya memiliki uang 50 juta. Dan 50 juta ini bisa dipakai untuk apa saja. Ya udah saya gesek-gesek seakan-akan itu uang saya."
Bahkan hal itu terus berlanjut ketika Hendro berkenalan dan berpacaran dengan Erliani, calon istrinya. Hendro sering menelepon Erliani diluar jam kerja dengan handphonenya sehingga dia harus mengeluarkan biaya telepon antara 3 sampai 4 juta per bulan.
Hubungan Hendro dan Erliani pun menjadi semakin dekat hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah, namun Hendro selalu berusaha merahasiakan hutang-hutang kartu kreditnya kepada istrinya. Bahkan Hendro semakin sering mengunakan kartu-kartu kreditnya untuk kebutuhan pernikahannya. "Saya memang minta banyak ke dia untuk booking rumah makan, hotel, sewa baju pengantin dan yang lain-lain. Waktu itu sangat mudah untuk minta ke dia," ungkap Erliana.
Awal pernikahan Hendro dan Erliani terasa manis di saat mereka berdua menempati rumah baru yang dibeli sebagai hadiah pernikahan mereka. Rumah itu memang masih kosong sehingga hari pertama mereka harus tidur di bawah karena belum ada tempat tidur. Hari berikutnya mereka mulai membeli tempat tidur dan perkakas-perkakas yang lain. Semuanya dibayar dengan kartu kredit Hendro.
Hendro seperti menumpuk bara di dalam keluarganya dengan merahasiakan hutang kartu kredit kepada istrinya. Hingga sampai suatu waktu istri Hendro mulai mencurigai perangai Hendro. Pada awal pernikahan dia baru menyadari bahwa suaminya ternyata agak pelit untuk memenuhi kebutuhannya sebagai wanita namun untuk kebutuhan rumah tangga tidak. "Jadi setiap kali jalan ke toko, saya ingat, kalau saya baru pegang suatu benda, dia udah langsung bilang: 'jangan pegang, ga ada duit'." Padahal Erliani tahu suaminya ada uang, dia merasa kebutuhannya sebagai perempuan tidak terpenuhi. Hendro selalu menganggap bahwa permintaan istrinya sebagai sebuah ancaman dan menimbulkan ketakutan dalam hidupnya.
Pertengkaran-pertengkaran pun sering terjadi dalam keluarga Hendro. Namun Hendro tetap berusaha menyimpan dengan rapi segala jerat hutang kartu kreditnya di hadapan istrinya. "Saya adalah wanita yang sangat mudah berkata cerai kepada suami, setiap kali berantem saya gampang bilang saya mau pulang, mau pisah saja sekalipun sudah punya anak. Saya adalah seorang wanita yang emosional, histeris, terus mudah mengambil keputusan tanpa berpikir sedangkan suami saya seorang yang terlalu sabar jadi saya banyak menindas suami saya justru." Suatu kali karena Hendro tidak mengijinkan istrinya keluar dari rumah, istrinya pernah mau bunuh diri dengan sebuah pisau tetapi Hendro berhasil merebut pisau tersebut.
Semakin lama Hendro menyimpan rahasia kartu kreditnya, itu membuat hatinya diliputi ketakutan dan kegelisahan karena dia takut tidak bisa membayar tagihan-tagihannya yang semakin bertambah, kurang lebih 40 sampai 50 juta. Hingga suatu hari, tanpa diduga oleh Hendro, rahasia yang selama ini disimpannya rapat-rapat mulai tercium oleh istrinya. Istrinya marah-marah karena merasa tertipu, tidak dianggap sebagai istri dan minta untuk bercerai.
Malam itu pernikahan Hendro dan Erliani seperti ada di ujung tanduk kehancuran. Namun tanpa mereka duga, sebuah pertolongan pun datang dari sepasang suami istri yang mengetahui pertengkaran mereka. Mereka datang sekitar jam setengah sebelas malam. Pada malam itu Hendro dan Erliani didoakan dan diingatkan kembali akan janji pernikahan mereka untuk sehati menghadapi setiap masalah yang muncul dalam pernikahan mereka, tanpa harus mengucapkan kata cerai. "Waktu itu, saya ingat, teman saya bilang kesepakatan. Dia berbicara tentang kesepakatan antara suami dan istri. Jadi ada kuasa dalam kesepakatan suami dan istri, apapun masalahnya, sebesar apapun masalahnya kalau suami istri berdoa sepakat minta kepada Tuhan, Tuhan jawab," kenang Erliani.
Sejak malam itu, pemulihan dari Tuhan datang dan menyadarkan kebodohan Hendro juga keegoisan Erliani hingga akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bersatu menyerahkan segala masalah hutang-hutang mereka kepada Tuhan. Dan perlahan namun pasti, pertolongan Tuhan pun datang memulihkan kondisi keuangan mereka. Beberapa bulan kemudian, tiba-tiba ada telepon dari sebuah bank memberitahukan bahwa mereka mendapatkan potongan 30% dan entah bagaimana mereka bulan itu mereka dapat uang dari THR dan bonus untuk membayar hutang-hutang tersebut. "Tuhan campur tangan dalam masalah ini sangat cepat, dalam setahun selesai semua hutang-hutangnya.",
Pemulihan dari segala hutang kartu kredit yang dikerjakan Tuhan dalam keluarga Hendro berlangsung sangat cepat. Bahkan tidak hanya sampai di situ saja, Tuhan memulihkan keluarga Hendro menjadi semakin harmonis.
"Buat saya sekarang setelah lepas dari hutang-hutang, merdeka dan saya mulai menikmati hidup saya dan saya sudah mulai merasa inilah hidup." ungkap Erliani.
"Saya bersyukur sekali sama Tuhan Yesus karena dengan pertolongan Dia, istri saya dipulihkan, saya dipulihkan, keluarga kami dipulihkan. Saya bisa merasakan menjadi orang yang benar-benar bebas dari hutang di saat keluaraga kami mengangkat tangan, Tuhan benar-benar turun tangan saat itu juga." tambah Hendro menutup kesaksiannya.
Hendro Pranoto dan Erliana
Sumber : V091211073911
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
Kisah Nyata Guru - 13 December 2024
Seorang pria bernama Walter Hunt punya kisah unik. Dia malah menjadi kaya mendadak setelah terlilit utang cukup besar. Begini kisahnya.
Hunt adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat (AS). Karena terlilit utang yang cukup besar, Hunt malah mendapat ide penemuan menarik dan bisa membawanya jadi orang kaya.
Dilansir detikFinance dari situs Today I Found Out, Jumat (6/10/2023), cerita bermula saat Walter Hunt memiliki utang sebesar US$ 15 (saat ini diperkirakan senilai US$ 422 atau Rp 6,58 juta bila dihitung dalam kurs Rp 15.600/dolar AS) kepada salah seorang juru gambar bernama J.R Chapin. Tidak dijelaskan secara rinci sejak kapan utang itu dimiliki Hunt.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hunt yang tinggal dan bekerja di New York merupakan seorang ilmuwan yang super sibuk. Sepanjang tahun 1800-an, dia banyak menciptakan berbagai macam temuan mulai dari pena, mesin pemecah es, mesin penyortir surat, hingga senjata api dan banyak lainnya.
Bahkan pada 1834, ia berhasil menciptakan mesin jahit pertama di dunia. Namun, dikatakan bila sang putri membujuk Hunt untuk tidak mengkomersialkan alat tersebut karena hal itu dianggap dapat menyebabkan pengangguran besar-besaran di kalangan penjahit.
Sedangkan J.R Chapin sendiri merupakan seorang juru gambar yang biasa membuatkan ilustrasi penemuan Hunt untuk kemudian bisa dipatenkan. Hingga akhirnya di suatu waktu, pada 1849 Chapin pun menagih uang jasa menggambar kepada Hunt.
Karena tidak memiliki uang, saat itu Hunt sempat duduk termenung memikirkan bagaimana cara untuk membayar utang tersebut. Di tengah desakan dan rasa frustrasi tersebut, Hunt tiba-tiba mengambil sebatang kawat yang kemudian dipelintir hingga menjadi semacam penjepit.
Penjepit itulah yang kini disebut safety pin atau yang lebih kita kenal sebagai peniti. Dikatakan hanya butuh waktu 3 jam baginya untuk terpikirkan dan menciptakan temuan barunya itu.
Setelahnya ia segera mematenkan temuan barunya itu. Tepat pada 10 April 1849, pria asal new York itu menerima hak paten safety pin atau peniti pertama di dunia dengan nomor U.S. Patent No. 6,281.
Setelahnya Hunt segera menjual hak paten tersebut itu kepada sebuah perusahaan besar di negaranya, W.R Grace and Company. Saat itu Hunt menjual hak paten peniti ini dengan nilai sebesar US$ 400 atau sekitar US$ 11.000 (Rp 171,6 juta) dengan nilai saat ini.
Setelah mendapat uang, dia pun mendadak kaya raya dan langsung melunasi utangnya kepada Chapin. Hidupnya pun seketika membaik. Meski begitu, penjualan hak paten ini banyak dinilai merupakan salah satu kesalahan paling besar yang pernah dilakukannya.
Sebab ketika diproduksi secara massal, peniti buatannya laris-manis di pasaran. Bahkan perusahaan yang saat ini memproduksi peniti ini dapat meraup keuntungan hingga jutaan dolar. Di abad ke-18, uang sebesar itu memiliki nilai yang sangatlah besar.
Artikel asli pada laman ini telah tayang di detikFinance. Baca selengkapnya di sini!
Amalan Surat Al-Ikhlas
Foto: Surat Al-Ikhlas (Orami Photo Stock)
Kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Suatu hari, Rasulullah duduk di pinggiran kota Madinah.
Di hadapannya melintas sebuah iring-iringan yang membawa jenazah seorang laki-laki.
Rasulullah pun bertanya, "Apakah mayat laki-laki itu meninggalkan utang?"
Para sahabat nabi pun menjawab, "Betul. Laki-laki ini meninggalkan utang sebanyak empat dirham."
"Salatkanlah laki-laki itu oleh kalian, karena aku tidak mau menyalati orang yang memiliki utang, lalu meninggal dan belum melunasinya," kata Rasulullah.
Baca Juga: 10 Doa Pembuka dan Penutup Acara, Lengkap beserta Artinya
Tak lama kemudian, Allah mengutus malaikat Jibril untuk melunasi utang laki-laki tersebut.
Menurut malaikat Jibril, Allah telah mengampuni lak-laki tersebut, termasuk siapa saja yang menyalati jenazah tersebut.
Rasulullah pun penasaran dengan amalan yang membuat laki-laki tersebut mendapatkan kemuliaan begitu besar dari Allah.
"Berkat membaca surat Al-Ikhlas setiap hari sebanyak seratus kali.
Di dalam surat itu, terdapat penjelasan sifat-sifat Allah dan pujian kepada-Nya.
Barang siapa yang membaca surat Al-Ikhlas satu kali seumur hidupnya, maka dia tidak akan keluar dari dunia ini (meninggal), kecuali telah melihat tempatnya di surga.
Siapa saja yang membaca surat ini dalam salat lima waktu sebanyak beberapa kali, maka pada hari kiamat akan diberikan syafaat.
Bahkan, mereka akan diberikan kesempatan untuk memberikan syafaat kepada kerabatnya yang masuk neraka," ujar malaikat Jibril panjang lebar.
Baca Juga: 7 Doa Dijauhkan dari Masalah dan Kesulitan Hidup, Amalkan!
Dari kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah ini menunjukkan bahwa betapa istimewanya surat...
Dari target Rp.100,000,000
Doa Melunasi Utang
Foto: Ilustrasi Membaca Doa Melunasi Utang (Orami Photo Stock)
Kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah dialami oleh Deryansha.
Ia merupakan mantan musisi dan penyiar radio yang kini bergelut dalam kegiatan keislamannya.
Setelah meninggalkan dunia hiburan, punggawa podcast Kasisolusi di kanal YouTube ini sempat mencoba berdagang.
Ia pernah menjual sate taichan hingga martabak bahkan tersebar ke lima cabang.
Baca Juga: Cerita Inspiratif tentang Pantang Menyerah dari Selebriti
Deryansha mengaku sempat meminjam uang sebagai modal untuk membesarkan usahanya.
Sayangnya, usahanya tak berjalan sesuai harapan hingga ia terlilit utang.
Kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah ini ia bagi dalam kanal YouTube Adit Octo.
Dalam situasi ekonomi yang terhimpit, ia bahkan sempat menjadi korban hipnotis.
Sisa uang di ATM yang hanya sebesar Rp600.000 dikuras habis hingga tersisa Rp50.000.
Ditengah kondisi yang makin kalut, Deryansha terus ditagih untuk mengembalikan uang yang pernah ia pinjam sebelumnya.
Tak tanggung-tanggung, totalnya mencapai 160 juta dan harus dilunasi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Kisah Nabi Ismail, Sejarah Air Zamzam Hingga Iduladha
Stres sudah pasti dirasakan oleh Deryansha.
Terlebih, ia sempat diancam akan dilaporkan ke polisi jika tak segera melunasi utangnya.
Hampir hilang arah, ia mencoba browsing di Internet untuk mencari doa yang dapat mengeluarkannya dari utang-utangnya.
Ia pun menemukan kajian Ustadz Syafiq Basalamah yang mengajarkan doa melunasi utang.
Deryansha pun mempraktikannya setiap hari, termasuk adab berdoa dengan harapan akan diterima Allah SWT.
Tak sampai 30 hari, ia mengaku menerima chat WhatsApp dari orang yang ia pinjami modal.
Mulanya, ia berpikir orang tersebut akan kembali memaki-makinya dan menagih utangnya.
Siapa sangka bahwa keadaan yang terjadi justru sebaliknya.
Orang tersebut membebaskan Deryansha dari utang sebesar 160 juta dan mengikhlaskannya.
Merasa tak percaya, ia menanyakan keputusannya tersebut hingga berulang kali.
Baca Juga: Doa Menempati Rumah Baru agar Penuh Berkah dan Kebaikan
Seperti mimpi, orang tersebut kembali menegaskan bahwa Deryansha sudah terbebas dari utang-utangnya.
Ia bahkan didoakan menjadi orang yang sukses.
Deryansha sangat percaya dengan kekuatan doa melunasi utang yang pernah ia ucapkan tanpa henti.
Bunyi doa melunasi utang adalah sebagai berikut:
"Allahummak fini bi halalila 'an haramika wa aghnini bifadhlika 'aman siwaka."
Artinya: Ya Allah. Cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram.
Perkayalah aku dengan karunia-Mu (hingga aku tidak minta) kepada selain-Mu. (HR. Tirmidzi)
Dari kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah ini, kita bisa mengambil hikmah bahwa Allah sangatlah dekat.
Banyak orang yang terlilit utang berharap menerima pertolongan dari orang lain terlebih dahulu.
Padahal, seharusnya Allah lah yang menjadi tempat mengadu dan meminta pertolongan pertama kali.
Dengan usaha dan keyakinan, semua masalah dapat diselesaikan bahkan dengan cara di luar logika dan matematika manusia.
Baca Juga: Mengenal Muhasabah, Introspeksi Diri Sendiri Menurut Islam
Kisah Nyata Hutang Lunas Atas Pertolongan Allah
Allah selalu memiliki berbagai jalan untuk membantu hamba-Nya yang kesulitan.
Sama seperti kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah berikut ini, masalah yang sama dapat terselesaikan dengan jalan yang berbeda.
Dengan begitu, ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah berikut ini
Yuk, simak ceritanya satu persatu!
Kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah berikut ini membuktikan bahwa tidak ada usaha yang sia-sia.
Utang piutang merupakan masalah yang kerap menimbulkan gelap mata.
Hal ini tentu harus dihadapi dengan hati-hati.
Jangan sampai terburu-buru mengambil jalan pintas yang justru menimbulkan masalah baru.
Percayalah bahwa dengan usaha diiringi ibadah yang kuat, Allah akan selalu menolong hamba-Nya.
Mari simak kisah nyata hutang lunas atas pertolongan Allah berikut ini, Moms!
Baca Juga: Ini Perbedaan Mahar dan Mas Kawin dalam Pernikahan Islam!